Sukarno dan Sukarnoisme

Maret 2, 2008

Bung Karno memang tokoh terkemuka yang seba unik. Manyur Suryanegera, seorang sejarawan dari Universitas Padjajaran Bandung mencatat, Bung Karnolah satu-satunya presiden di dunia yang minta jenazahnya diselimuti bendera Muhammadiyah; bukan Sang Saka Merah Putih, betapapun nasionalisnya dia sepanjang hidup.

Baca entri selengkapnya »

Teknik Memimpin Organisasi

Maret 2, 2008
Jika anda ingin berhasil memimpin organisasi, anda perlu membaca isi tulisan ini dan melatihnya dalam praktek sehingga anda menjadi pemimpin yang sungguh-sungguh didukung oleh masyarakat anggota organisasi anda dan melancarkan tercapainya tujuan/sasaran organisasi anda, baik bidang politik, sosial, usaha dagang dll.
Baca entri selengkapnya »

Perkembangan Sosialisme

Maret 2, 2008

ANALISA TEORI DAN TOKOH

1. Francois Noel Babeuf (1760-1797)

Babeuf adalah orang yang pertama menyuarakan cita-cita sosialisme. Babeuf adalah anggota kaum Yakobin (fraksi radikal dalam Revolusi Perancis 1789). Inti pemikiran Babeuf tentang sosialisme adalah keinginan mendirikan “republik orang-orang sama” (tanpa kelas). Oleh karena itu Babeuf menyerukan agar kaum miskin berperang melawan kaum kaya. Babeuf ditangkap dan dipenggal kepalanya akibat merencanakan konspirasi radikal sosialis tahun 1797.

Baca entri selengkapnya »


Bedah DBR I : “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme”

Maret 2, 2008

Artikel Bung Karno yang berjudul Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme, (DBR I hal. 1-23) yang ditulis tahun 1926 memang merupakan salah satu artikel yang cukup menarik untuk dibedah karena materi yang terkandung sangatlah relevan dengan fenomena ketatanegaraan Indonesia saat ini, dimana kekuatan-kekuatan ideologi (kiri) kembali mencuat ke muka setelah tiga dekade sempat terkubur dalam kepemimpinan rejim tiran.

Baca entri selengkapnya »


Akankah Kita Krisis Ideologi?

Maret 2, 2008
logo-master-gmni.jpg
Kenyataan memang harus diakui, tidak suka mengakui kenyataan artinya membutakan diri, buta fikiran dan buta hatinya, dan buta akan kenyataan itu, buta akan kebenaran akhirnya buta terhadap perbuatan. Berbuat menumbuk bentur, menuruti hawa nafsu.

Akibatnya : Kehancuran !

Baca entri selengkapnya »